Journey to Intan Bridge and Museum of Fine Arts and Ceramics [ENG ver. of Jalan-Jalan ke ke Jembatan Intan dan Museum seni rupa]

Where Have you been ?????? Heei everyone, welcome to Nyolong Kota blog My name is Rafi. This times I am gonna share my journey to al...

Senin, 21 November 2016

Jalan-Jalan ke Jembatan Intan dan Museum seni rupa dan keramik



Heeiii Guys

             Where Have you been ??????

Kali ini gw mw sharing ke kamu,  cerita gw Jalan-jalan ke Jembatan Intan dan Toko merah di kawasan kota Tua. kedua tempat wisata ini, anti mainstream, guyss. Beberapa orang menganggap kalau Wisata kota Tua itu cuman Museum fatahillah atau taman fatahillah doang. Padahal masih objek banyak wisata Kota Tua Jakarta yang keren, authentic, ngak kalah sama museum fatahillah dan pastinya so signature. Salah satunya Jembatan Intan dan Toko merah.



Berangkat ke kota Tua Jakarta naik Kereta Api commuter line, waktu itu Weekend. Dari Rumah naik motor ke stasiun Pondok Ranji karena weekend ngak terlalu ramai penumpang di stasiun. Sebenarnya naik busway bisa juga. Dari ciputat naik Bus PPD feeder rute Ciputat-Tosari/Bundaran H.I. Terus transit di halte pondok pinang, naik bus rute lebak bulus-Harmoni atau langsung transit di halte masjid agung al azhar. Selanjutnya naik bus Blok M-Kota. Tapi gw pngen jalan-jalan yang beda dari biasanya naik bus sekarang naik kereta, sekalian gw pengen nyobain pake Tap Cash Hasanah dari BNI syariah yang baru gw beli (syariah yooo....). By the way, Tap cash Hasanah ini Uang elektronik yang pertama dikeluarin oleh Bank Syariah, bisa dibilang tap cash hasanah ini uang eletronik syariah pertama di Indonesia. Untuk beli Tap cash Hasanah BNI syariah agak susah-susah gampang  dapetinnya, gw beli Tap cash Hasanah ini di Kantor Pusat BNI syariah dekat halte Busway Menkes. Dengan minimal saldo Rp 30.000 udah bisa pake tap cash Hasanah atau uang electronik syariah yang Insya Allah barokah dunia akhirat (assiik). Tapi ngak menutup kemungkinan kantor BNI Syariah dekat kamu udah nyediaan Tap Cash Hasanah, tinggal tanyain aja petugasnya



Rute kereta ke Kota Jakarta dari stastiun Pondok Ranji naik rute Tanah Abang, transit di stasiun kampung Bandan, dari stasiun kampung bandan naik kereta jurusan Stasiun Jakarta kota. Dan sampailah gw di stasiun Jakarta kota dan jangan lupa tap out. Tap in dan Tap outnya gw pake Tap Cash Hasanah. Harga tiket dari pondok Ranji ke Jakarta kota cuman Rp 3.000. Motor gw titip di pondok Ranji. untuk parkir harus tap in pake uang elektronik seperti Brizzi, Tap Cash, Flazz, e-money dan so pasti tap cash Hasanah. Modern cooy, Ngak perlu pake karcis atau cash cukup tap in pake uang elektronik. Walapun sempet bingung sih waktu pertama kali parkir pake uang elektronik. 







  
Menuju Toko merah dari stasiun kota ke arah taman Fatahillah belok kiri ke arah jembatan kali besar kemudian ke kanan dan lurus terus. Nanti akan sampai di toko merah. 

 
 (ketika sudah melihat gedung ini maka belok arah kanan)



Sesampainya di Toko merah, sayangnya objek wisata trsebut sdang tutup. Kecawa banget, guys. padahal hari itu weekend. Toko merah memang kurang populer diantara objek wisata kota tua, patut disayangkan guys padahal banyak nilai historis yang belum diketahui oleh masyarakat. Gw sempat liat kondisi ruangan dari luar jendela.  Toko Merah yang didirikan oleh Gustaaf Willem Baron van Imnof pada tahun 1730 memiliki Interior neo klasik sangat kental menghiasi ruangan dan masih terawat dengan baik.
  








perjalanan berlanjut ke Jembatan Intan. Lokasinya dekat dengan Toko merah. Hanya jalan terus ke arah utara. Pas on the way kesana, kaya ada orang manggil-manggil gw. gw kacangin aja mungkin gw yang ke geeran kali guys  tapi yaudah biariin aja lah hahaha



Jembaan Intan yang sudah dilakukan peremajaan dengan warna cat merah maron. Di bawahnya mengalir kali Besar cuman sayang, kondisi kali besar sangat kotor, tercemar limbah plastik dan berwarna hijau padahal kalau kali besar bersih dan jernih akan semakin terasa the signature of old Djakarta, ditambah aura tempo dulu akan semakin mewarnai Jakarta Kota sungai di Jakarta bersih dan jernih. Butuh kesadaran dari semua warga Jakarta baik itu pendatang, penduduk, wisatawan, pemda, tokoh masyarakat dan siapapun itu untuk merawat Jakarta agar lebih bersih dan dapat dibanggakan. Ketika dijembatan Intan, harus masuk pagar kemudian bagi temen temen yang mau foto foto akan ada biaya izin foto dari gw rasa pihak yang bukan diluar pengelola baik swasta maupun pemerintah yang ditunjuk untuk melakuka  retribusi secara legal. Denger-denger dari pengunjung lain tarifnya lumayan gede guys.






Dengan perasaan kecewa karena ngak bisa masuk ke Toko Merah. yaudah, gw balik lagi ke Taman fatahillah. Di perjalanan menuju Taman Fatahillah gw miniatur kapal VOC guys letaknya di perempat jalan kalau dari Jembatan Intan ke Taman Fatahillah, bentuknya seperti bundaran kecil.




 

 
Di Taman Fatahillah, gw denger samar-samar suara-suara gamelan, gong dan ada orang yang berbicara bahasa Jawa. Pas gw cari ternyata lagi pertunjukan wayang di museum seni rupa dan keramik. Karena penasaran, Gw kesana. Banyak penonton yang antusias nonton pagelaran wayang. 
 

Memang, pagelaran wayang sekarang ini, udah jarang banget. Pemain wayangnya juga dalang muda. Wow guys, Festival wayang ini cool banget dan  cara buat melestariakan kesenian khas Indonesia. Dan sebagai generasi muda Indonesia kita harus mencintai pagelaran wayang. Feelnya Indonesia`s Signature gitu. Karena udah jam 12, jadi waktunya istirahat. Selagi istiharat, gw masuk ke museum seni rupa dan keramik. Disini Museum seni Rupa dan Keramik gw ngak nampilin foto karena ada himbauan tidak boleh mengambil foto.

  Bagi kamu yang penasaran, datang aja museum seni Rupa dan keramik, juga buat temen-temen jangan megang lukisan atau benda-benda koleksi ya. Karena kalau megang benda-benda koleksi karena bisa merusak kekayaan Indonesia guys, sayang banget kan. Untuk masuk ke museum seni dan keramik harus membayar biaya retribusi Rp 5.000 dan ini resmi loh. Museum seni rupa dan keramik ini, dahulu waktu Zaman Belanda bangunan ini digunakan untuk lembaga peradilan tinggi Belanda. Bangunan ini didesain oleh arsitek Hoofd Ingenier JHR. W.H.F.H  van Reders pada tahun 1870, memiliki ciri arsitektur neo klasik. Pernah digunakan oleh TNI  sebagai gudang logistik dan pada tahun 1970 -1973 digunakan sebagai kantor walikota jakarta barat. Tahun 1974 dilakukan pemugaran. Museum ini memiliki 500 karya seni sepeti lukisan bupati cianjur R. Saleh Syarif Budiman, lukisan karya Trubus, artefak zaman kerajaan Majapahit, keramik dari reruntuhan kapal dan lain. Dilantai 2 dipamerkan lukisan dari seniman Indonesia. Namun, sayangnya ada beberapa ruangan yang agak panas. Mungkin AC belum diservis.



Setelah gw keluar dari Museum Seni Rupa dan Keramik, berakhir pula jalan jalan gw Jembatan Intan, Museum Seni Rupa dan Keramik dan Toko Merah, walaupun ngak bisa ke Toko merah. Gw pulang naik kereta sama seperti berangkat dari stasiun kota, transit ke statusin kampung bambu, transit ke stasiun tanah abang dan terakhir ke stasiun pondok ranji.



Makasih guys udah membaca postingan jalan-jalan gw kali. Stay tune on my blog. setelah ini akan banyak cerita jalan-jalan yang seru unik yang akan gw share ke kamu semua



Stay vacation, Stay read and create your own signature.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar